Pages

Saturday, August 25, 2012

Wedding Dream (I don't have one)


Menurut survey kilat, 19 dari 20 cewek di sekitar gue, pasti punya WEDDING DREAMS. Satu biji dari 20 yang gak punya itu adalah gadis bundar yang sedang mengetik ini (red: gue).

Setelah makin banyak nya sahabat2 gue yang kawin gue sadar betapa kawin itu ternyata membawa virus 'latah' yang nularnya lebih cepet dan parah dari flu burung. Bahkan, virus LATAH KAWIN ini gak cuma menyebar ke antara temen2 aja, tapi juga ke orang tua para temen2 mempelai. Super asem.

Anyway, terlepas dari virus ganas itu, i also realize something; perempuan2 di sekitar gue hampir semuanya punya yang namanya WEDDING DREAMS.
Gue mulai sadar karena setiap nongkrong, pasti ada aja yang mulai bahas topik WEDDING. Dan dalam sepersekian detik berhamburan deh tuh mimpi2 tentang pernikahan. Ada yang pengen warna dekornya emas, ada yang mau perancang kebayanya Anne Avantie, ada yang mau gedungnya di Pewayangan (seumur idup gue aja baru tau ada gedung namanya Pewayangan), ada yg mau adatnya Aceh (padahal dia orang Lampung, only God knows how she'll manage to do that), ada yang udah test food catering dari sekarang di tiap kondangan orang. Yang bikin gue shock, sebagian besar udah memimpikan itu sejak kecil. Whuat??? (Waktu kecil perasaan gue mimpi bisa jadi Sailormoon atau punya kekuatan telepati, bukan mimpiin kawin! ).
Satu2nya WEDDING WISH gue (bukan DREAMloh ya) adalah gak pake adat Padang. Karena dari sekian banyak bride padang yang gue wawancara, mereka semua migren gara2 pake suntiang(sunting) 5kilo di kepala. Tapi bahkan belom kawin aja wish gue ini udah di tolak sama eyang gue yang padang. "Harus adat minang! Itu adat leluhur kita Anisa." zzzzzzzzzzzzz. So what's the point of having a Wedding Dream now?

Jujur aja, dari kecil gue gak pernah excited sama wedding. Kalian semua pasti pernah liat di kawinan2 ada anak kecil yang judes, mukanya suntuk , pitanya mencong, dan tiap berapa menit sekali narik2 kaen emaknya bilang "Maaaaaa!! Puuuulaaaanggg!!" well, that's me. Sampe sekarang pun wedding is not my thing. Not that i don't want to get married, i do. Tapi idea tentang wedding dan keribetannya itu bener2 such a turn off buat gue.
Gue pernah share pendapat gue ke para bride-to-be. Gue bilang budget kawin gue paling mahal 40 juta. Dan mereka ngakak, "Seratus juta itu paling murah Ca." WTF????

Gimana kalo seandainya Wedding Dream gue adalah nikah dengan budget 40 juta, dengan tamu cuma orang2 yang gue kenal, nikah nya di pegunungan ( tadinya mau di pantai tapi ngebayangin muka gue berminyak & rambut lepek kena angin laut jadi sebaiknya tidak) ya paling mahal di catering deh. Nah kalo Wedding Dream gue kayak gitu gimana? Udah pasti2 khayal babu kan. Kalo pun terwujud kebayang cibiran nyinyir orang2 yang gak keundang. Sekalipun gue gak peduli, pasti orang tua yang kebakaran jenggot dan akhirnya memaksa kita untuk peduli. Andaikan wedding itu hanya tentang KITA(bride and groom). Bukan tentang dekornya harus dari vendor itu, undangannya harus dari bahan ini, tamu nya harus sekian ribu, cateringnya harus dari si ibu anu, perias nya harus sanggar itu, venue nya harus hotel anu, and so on so on so on. Itu semua penting, tapi banyak yang lupa bahwa esensi dari sebuah pernikahan adalah joy, laughter, unity , happiness. Dan banyak orang yang lupa akan itu semua cuma gara2 hal2 seperti bajunya kesempitan, video nya macet pas dipasang, cateringnya kurang enak, bunganya gak sesuai, make-up nya ketebelan, sodara anu lupa di undang, gubug makanannya kurang mewah and so on so on so on. Fiuh. Mikirinnya aja bikin asem lambung naek.

So bottom line? Wedding is the very last thing i want to dream about. Bukannya gue gak bisa berfantasi. Seandainya wedding cuma tentang dekor, baju, catering, cincin, design undangan, musik, wahhh itu sih detik ini juga gue bisa list down. But you all know it's more complicated than that. Gue sangat salut dengan para Brides yang bisa melewati pre-wedding mereka dengan utuh tanpa ada satu urat senyum pun yang terlepas.
*prok prok prok* (standing ovation). I don't know how i will face mine *siap2 obat penenang*.

Jadi kalopun gue dipaksa untuk punya satu Wedding Dream aja, gue cuma mau 1 hal : pernikahan yang gak ribet. (gue yakin yang baca blog ini langsung mencibir bilang : you wish!)

No comments: